Ahh….. nafasku sesak. Asap obat nyamuk dan kucing memicu serangan asma ku. Eki mengambil ventolin dari dalam tasnya. Untunglah obat ini selalu bersamaku. Namun sesak tidak juga redah malah semakin parah. Seorang petugas jaga membawa Eki ke klinik. Sampai malam sesak tidak kunjung redah. Eki mengatakan pada teman sekamar ” sebelumnya saya minta maaf,sebenarnya saya tidak tahan asap obat nyamuk , apapun yang dilakukan tetap tidak akan sehat sebab saya alergi juga terhadap kucing”. Sambil menunjuk pada beberapa ekor kucing yang berada dalam kamar. Kedua teman sekamarnya saling ber pandangan.
” maaf bu ” kata salah seorang diantara mereka. ” kucing ini kita keluarkan tapi tanpa obat nyamuk kita tidak dapat tidur “. Nyamuk dan juga serangga kecil yang berterbangan lumayan banyak.
” Saya punya electric 2 buah ” Eki menyerahkan 2 buah obat nyamuk electric kepada ibu mesi salah seorang napi tersebut. Kemudian mereka mematikan obat nyamuk bakar dan menggantinya dengan electric. Dan memang benar sejam kemudian sesak Eki mulai merendah dan diapun tetidur.
Hari masih terlalu pagi Eki terbangun. Seluruh tubuhnya terasa lemah. Hari ini dia telah berencana untuk membersihkan ruangan tersebut.lisa dan bu mesi pun terbangun melihat Eki.
” bu kita bersihkan ruangan ini bersama” kata lisa sambil tersenyum. Nampak dia sangat welcome . ” ya” jawab Eki singkat sambil membalas senyum tersebut. Mereka bertiga membersihkan ruangan tersebut sambil bersenda gurau. Ternyata kedua wanita tersebut sangat ramah, tidak seperti kisah narapidana yang ada di film . Keadaan ini membuat Eki semakin sehat. ” Ternyata mereka adalah keluarga baruku” Eki bergumam. Terimakasih ya Allah .Diapun melanjutkan kerjanya dengan hati riang.
eidelweizantonio 